Minggu, 05 November 2017

hakekat dan karakteristik ips

MAKALAH
“PEMBELAJARAN IPS AUD”
HAKEKAT DAN KARAKTERISTIK IPS
Dosen Pengampu: Dodi Harianto, M.Pd.I
Kelas: V A
KELOMPOK 1:
1. Ananda Febyza Ika Putri (TRA151745)
2. Ema Rasti Marwira (TRA1517 )
3. Fazalina (TRA1517 )
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA
DINI FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI TAHUN 2017 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran tuhan yang maha kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah “Pembelajaran IPS AUD” dengan dosen pengampu bapak Dodi Harianto, M.Pd.I ini dapat saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membantu menyumbangkan pendapat mereka demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat hargai.
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................
C. Tujuan.........................................................................................
BAB II: PAMBAHASAN
A. Pengertian dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial........................
B. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial.........................................
BAB III: PENUTUP
A.      Kesimpulan.................................................................................
B.      DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Setiap orang sejak lahir, tidak terpisah dari manusia lain, khususnya dari orang tua dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan dengan anggota keluarga lainnya. Meskipun masih sepihak, artinya dari orang-orang lebih tua terhadap dirinya hubungan sosial itu telah terjadi. Tanpa hubungan sosial dan bantuan keluarga lain, terutama dari ibunya si bayi, si bayi tidak akan berdaya dan tidak mampu berkembang menjadi manusia dewasa. Selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani sesuai dengan penambahan umur serta pengalaman terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya makin berkembang dan meluas. Hal tersebut membutuhkan atau terbina melalui pengetahuan sosial, hanya tentu saja berkenaan dengan namanya, sangat tergantung pada pernah sekolah atau tidak. Sebutan sebagai pengetahuan sosial atau resminya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) baru diketahui secara formal ketika kita bersekolah. Dengan demikian maka Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia serta untuk mempolakan sejauh mana manusia itu berhubungan dengan orang lain dalam suatu kelompok.
B.      RUMUSAN MASALAH
1.      Apa hakekat ilmu pengetahuan sosial ?
2.      Apa karakteristik ilmu pengetahuan sosial ?
C.      TUJUAN
Mengetahui hakekat dan karakteristik dari ilmu pengetahuan sosial dan dapat memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Istilah ilmu pengetahuan sosial sebagaimana dirancang dalam draf kurikulum 2004 memang membingungkan untuk dicarikan definisinya, karena dalam berbagai literatur, baik yang ditulis oleh ahli dari luar maupun dalam negeri, kita hanya mempunyai istilah ilmu pengetahuan sosial yang merupakan terjemahan dari social studies. Sedangkan nama IPS dalam dunia pendidikan dasar di negara kita muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun 1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, IPS disebut sebagai bidang studi “baru”, karena cara pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa IPS bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari mata pelajaran geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Karena objek material kajian yang sama yaitu manusia. Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang dapat mengacaukan pemahaman. Istilah tersebut meliputi Ilmu Sosial (Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk memperjelas penggunaan istilah tersebut secara tepat, kita simak uraian berikut. IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Ada tiga istilah yang termasuk bidang pengetahuan sosial yang terkadang membuat kita bingung dengan istilah-istilah ini yaitu ilmu sosial (Social Sciences), studi sosial (Social Studies), dan ilmu pengetahuan sosial (IPS). IPS itu bukanlah merupakan bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis tetapi merupakan bidang pengkajian tentang masalah atau gejala sosial. Selain itu IPS juga sering disebut istilah-istilah ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi, antrofologi sosial, antropologi 6 pendidikan yang dipelajari oleh peserta didik (siswa) di tingkat dasar (SD) dan menengah. Social Education dan social learning merupakan istilah IPS yang digunakan pada jaman dahulu tetapi dengan bergantinya berbagai perundang-undangan maka dua istilah ini diganti dengan istilah IPS. Dimana social education dan social learning ini lebih menitikberatkan pada pengalaman peserta didik disekolah yang dianggap lebih membantu peserta didik untuk mampu beradaptasi atau bergaul dengan dimasyarakat. Dalam pengkajiannya IPS menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial. IPS tidak menitikberatkan kepada bidang-bidang teoritis tetapi lebih pada bidang praktis dalam mempelajari masalah-masalah sosial ataupun gejala sosial yang terdapat dilingkungan masyarakat. Begitupun studi sosial tidak terlalu akademis namun merupakan pengetahuan praktis yang diajarkan ditingkat persekola- han mulai dari SD samapai perguruan tinggi. Tanpa kita sadari kita sudah mempelajari studi sosial dari pengalaman-pengalaman kita sehari-hari baik itu melalui TV ataupun dilingkungan sekitar. Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejara, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial. Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari anak didik adalah: Sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda belajar ke arah positif yakni mengadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-prinsip dasar dan system nilai yang dianut masyarakat serta membina kehidupan masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak diwariskan kepada turunannya secara lebih baik. 7 IPS sebagai paduan dari sejumlah subjek (ilmu) yang isinya menekankan pembentukan warga negara yang baik daripada menekankan isi dan disiplin subjek tersebut. Dalam Kurikulum IPS 1975, dikatakan sebagai berikut: IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan dan sejumlah mata pelajaran sosial. Bidang pengajaran IPS terutama akan berperan dalam pembinaan kecerdasan keterampilan, pengetahuan, rasa tanggung jawab, dan demokrasi. Pokok-pokok persoalan yang dijadikan bahan pembahasan difokuskan pada masalah kemasyarakatan Indonesia yang aktual. IPS mengemban dua fungsi utama yaitu, membina pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan pendidikan siswa dan membina sikap yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 45. Setiap orang sejak lahir, tidak terpisahkan dari manusia lain, khususnya dari orang tua, dan lebih khusus lagi dari ibu yang melahirkannya. Sejak saat itu Si bayi telah melakukan hubungan dengan orang lain, terutama dengan ibunya dan anggota keluarga yang lainnya. Ada 3 aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yaitu:
1.      Memberikan berbagai pengertian yang mendasar (Kognitif)
2.       Melatih pekembangan berbahasa
3.      Mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan (Apektif) Menurut Achmad,
kajian ilmu pengetahuan sosial dikembangkan dengan menggunakan pendekatan, yaitu:
a.       IPS sebagai pendidikan nilai (value education), yakni:
1)     Mendidikkan nilai-nilai yang baik yang merupakan norma-norma keluarga dan masyarakat .
2)     Memberikan klarifikasi nilai-nilai yang sudah dimiliki siswa
3)     Nilai-nilai inti/utama (core values) seperti menghormati hak-hak perorangan, kesetaraan, etos kerja, dan martabat 8 manusia sebagai upaya membangun kelas yang demokratis.
b.       IPS sebagai pendidikan multikultural (multicultural eduacation), yakni:
1)     Mendidik siswa bahwa perbedaan itu wajar
2)     Menghormati perbedaan etnik, budaya, agama, yang menjadikan kekayaan budaya bangsa
3)     Persamaan dan keadilan dalam perlakuan terhadap kelompok etnik atau minoritas.
c.       IPS sebagai pendidikan global (global education), yakni:
1)     Mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban di dunia
2)     Menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa
3)     Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antar bangsa di dunia
4)     Mengurangi kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan.
B.      Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Aspek kehidupan yang kita jalani baik itu hubungan sosial, ekonomi, sejarah ataupun politik itu semua bersumber dari masyarakat, maka dari itu masyarakat menjadi sumber utama dari IPS. Karakteristik IPS yaitu bagaimana kita sebagai pendidik memberikan berbagai pengertian yang mendasar yang harus dimiliki oleh peserta didik, melatih berbagai keterampilan yang harus selalu dikembangkan melalu pendidikan IPS ini, serta mengembangkan atau membentuk moral yang dibutuhkan oleh peserta didik. Karakteristik IPS ini ditentukan oleh jenjang pendidikan peserta didik atau usia peserta didik. Untuk mengetahui pencapaian dan pemahaman peserta didik setelah mengikuti pembelajaran IPS maka harus diadakan evaluasi secara terus-menerus sesuai dengan proses pembelajarannya. Karena dengan diadakannya evaluasi ini kita sebagai pendidik akan mengetahui apakah 9 kompetensi yang telah ditetapkan atau tujuan pembelajaran tersebut sudah tercapai atau belum. Dan evaluasi juga harus meliputi berbagai aspek yaitu aspek kognitif, apektif dan psikomotor. Setiap manusia sejak lahir telah berinteraksi dengan manusia lain, misalnya dengan ibu yang melahirkannya, ayahnya, dan keluarganya. Selanjutnya setelah usia taman Kanak-kanak ia akan berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya, dan dengan gurunya. Sesuai dengan bertambahnya umur, maka interaksi tersebut akan bertambah luas, begitu juga ia akan mendapat pengalaman dan hubungan sosial dari kehidupan masyarakat disekitarnya. Dari pengalaman tersebut anak akan mengenal bagaimana seluk beluk kehidupan. Misalnya bagaimana cara seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, cara menghormati orang yang lebih tua, sebagai anggota masyarakat harus mentaati aturan atau norma-norma yang berlaku, mengenal hal-hal yang baik dan buruk, maupun benar dan salah. Semua pengetahuan yang telah melekat pada diri anak tersebut dapat dikatakan sebagai “pengetahuan sosial” Dengan demikian dalam diri kita masing-masing dengan kadar yang berbeda, sebenarnya telah terbina pengetahuan sosial tersebut sejak kecil, hanya namanya belum kita kenal dan dikenal setelah secara formal memasuki bangku sekolah. Manusia butuh makan untuk mempertahankan hidup sehingga kita dapat melakukan kegiatan dan berhubungan dengan orang lain. Aspekaspek kehidupan itu saling ada keterkaitan, aspek ekonomi terkait dengan aspek psikologi dan sosialbudaya. Kebutuhan hidup manusia tidak sekedar memenuhi aspek ekonomi tetapi manusia juga perlu untuk menambah pengetahuan, seperti yang Anda lakukan sekarang ini. Perkembangan Iptek yang sangat cepat nampak pada penggunaan komputer dan satelit. Dengan teknologi, sekarang orang dapat dengan cepat dapat menghimpun informasi dunia dengan rinci tentang segala hal, misalnya kekayaan laut, hutan, situasi politik suatu negara, dan peristiwaperistiwa aktual lainnya. Dengan kemajuan Iptek yang begitu kuat pengaruhnya sehingga dapat mengubah sikap, pandangan, dan perilaku 10 sesorang. Dengan kemajuan teknologi pula sekarang ini orang dapat berkomunikasi dengan cepat di manapun mereka berada melalui handphone dan internet. Hubungan keruangan antara keadaan alam dan faktor manusia, (kualitas, mata pencaharian, dan penguasaan Iptek) memberikan corak atau karakter kehidupannya masyarakat setempat. Keadaan seperti itu dalam kehidupan manusia termasuk aspek geografi. Aspek ini dapat dijadikan petunjuk tentang karakteristik setempat yang berhubungan dengan kehidupan manusia yang terkait dengan kondisi setempat. Karakteristik IPS diantaranya:
1.      Integrated (terpadu)
2.      Interdisipliner (dapat dikaji dari satu bidang ilmu pengetahuan)
3.      Multidisipliner (dapat dikaji dari berbagai bidang keilmuan/rumpun pelajaran)
4.      Psiko pedagogis (kajian IPS harus mempertimbangkan kemampuan berfikir siswa dengan memperhatikan Psikologi perkembangan mereka.
5.      Cross disipliner (menyilangkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain yang relevan)
6.      Social learning (dalam IPS harus ada aspek ilmu yang bisa dipelajari)
7.      Social education (dalam IPS harus ada ilmu yang bisa diambil)
BAB III PENUTUP
A.      KESIMPULAN
IPS merupakan terjemahan social studies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan “penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkaji masyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. IPS merupakan studi yang mempelajari tentang masyarakat atau manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan sosial yang diambil dari ilmu sosial. Pada hakikatnya IPS merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Misalnya di tingkat SD perpaduannya antara sejarah dan geografi, SMP perpaduannya antara sejarah, geografi dan ekonomi koperasi, sedangkan di SMA perpaduannya antara sejarah, geografi, ekonomi koperasi, dan antropologi. Dan di perguruan tinggi IPS ini dikenal dengan studi sosial dimana IPS dan Studi sosial merupakan perpaduan berbagai keilmuan ilmu sosial.

DAFTAR PUSTAKA
http://caturkakadea.blogspot.co.id/2013/06/hakikat-dan-karakteristik-pendidikanips.html http://putiutami25.blogspot.co.id/2013/05/hakikat-konsep-dasar-ips.html http://pendidikanuntukindonesiaku2.blogspot.co.id/2016/02/hakikatpembelajaran-ips-ilmu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar