Minggu, 05 November 2017

STRATEGI PEMBELAJARAN IPS ANAK USIA DINI

MAKALAH
PEMBELAJARAN IPS ANAK USIA DINI
(STRATEGI PEMBELAJARAN IPS ANAK USIA DINI)
DOSEN PENGAMPU : Dodi Harianto M.Pd.I



Disusun Oleh Kelompok 4 :
DESWITA (TRA.151751)
HESTY INDRI HASTUTI (TRA.151757)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Strategi Pembalajaran IPS AUD “.
Dalam penyusun makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
                                                                                               

Jambi, 21 Oktober  2017

                                                                                                            Penyusun









DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang……………………………………………………………………..4
B.     Rumusan masalah………………………………………………………………….4
C.     Tujuan …………………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian metode dan strategi pembejaran IPS AUD…………………………..5
B.     Model-model pembelajaran IPS………………………………………………….6
C.     Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran IPS…………………………………9
BABA III PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….1

                                                                            BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
            Pendidikan IPS sudah lama dikembangkan dan dilaksanakan dalam kurikulum-kurikulum di Indonesia. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang berusaha membekali wawasan dan keterampilan peserta didik sekolah untuk mampu beradaptasi dan bermasyarakat serta menyesuaikan dengan perkembangan dalam era globalisasi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan, dibimbing, dan dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia yang baik dan warga dunia yang efektif.
            Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat menonton dan ekspositoris sehingga peserta didik kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik padahal guru IPS wajib berusaha secara optimum merebut minat peserta didik karena minat merupakan modal utama untuk keberhasilan pembelajaran IPS. Model pembelajaran IPS yang implementasikan saat ini masih bersifat konvensional sehingga peserta didik sulit memperoleh pelayanan secara optimal. Bahkan, banyak yang mementingkan aspek akademis dibandingkan dengan aspek-aspek non-akademis lainnya, seperti moral, atika, iman, dan taqwa.
             Salah satu upaya yang memadai untuk itu adalah dengan melakukan model pembelajaran. Dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, menuntut kreativitas guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari metode dan strategi pembejaran Ips AUD ?
2.      Apa saja model-model pengajaran Ips ?
3.      Apa saja perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Ips ?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami metode dan strategi pembelajaran Ips AUD
2.      Untuk mengetahui dan memahami model-model pembelajaran Ips
3.      Untuk mengetahui dan memahami perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Ips

BAB II
                PEMMBAHASAN

A.Metode dan Strategi Pembelajaran IPS
            Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Sehubungan dengan pemilihan metode dalam pengajaran IPS, perlu diketahui tujuan pengajaran IPS menurut Edwin Fenton adalah: (1) pemerolehan pengetahuan, (2) pengembangan keterampilan inkuiri, (3) pengembangan sikap-sikap dan nilai. Metode-metode pengajaran yang dapat dipilih oleh guru antara lain:
1.      Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang umum dipakai. Dengan metode ceramah dapat menyampaikan pengetahuan faktual yang banyak dan generalisasi-generalisasi, namun kesemuanya ini tidak berarti banyak jika tidak ada gambaran kongkret dalam bentuk contoh dan peragaan (model, tiruan, gambar, dll).
2.      Metode Diskusi
Jika metode ceramah dinilai belum cukup, maka setelah selesai berceramah dapat diikuti dengan diskusi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa. Masalahnya, apakah siswa SD telah memiliki pembendaharaan pengetahuan faktual dan mengerti konsep-konsep atau generalisasi yang cukup untuk turut aktif dalam diskusi. Selain itu, jumlah siswa yang banyak dalam kelas menjadi masalah tersendiri untuk membuat semua siswa ikut bicara dalam diskusi dengan alokasi waktu pelajaran yang terbatas.
3.      Metode Tanya Jawab
Metode ini berlangsung dalam interaksi antara guru dengan siswa setelah guru selesai berceramah. Siswa mengajukan pertanyaan dan guru menjawabnya.contohnya seperti pertanyaan mengingat atau hafalan.
4.      Metode Proyek
Proyek di sini adalah semacam “penelitian” yang dilakukan di luar kelas atau sekolah, dilaksanakan secara individu atau kelompok dan membuat laporan dari hasil pengamatan untuk dibawa dan dibicarakan di kelas.



5.      Metode karya wisata
Siswa dibawa mengunjungi objek-objek pemukiman transmigran, situs sejarah, panti sosial, dan sebagainya. Selain rekreasi, siswa juga bisa belajar dari tempat yang mereka kunjungi (mencakup aspek kognitif dan afektif).
6.      Metode Bermain Peran (Role-playing)
Di dalam metode ini melibatkan aspek kognitif (problem solfing) dan afektif (sikap, nilai-nilai pribadi atau orang lain, membandingkan dan mempertentangkan nilai-nilai, mengembangkan empati dan sebagainya).
7.      Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi yaitu merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja, menunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yangdilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.Metode demonstrasi disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan lisan atau peragaan secara tepat. (dalam Canci, 1986 : 38).
Kemudian salah satu strategi pembelajaran lainnya ialah dengan cara menggunakan nyanyian untuk mengingat nama-nama Negara dan lain sebagainya.

B.     Model-Model Pengajaran IPS
1.  Pengertian Model Belajar-Mengajar
Menurut Sarifudin (Wahab, Azis, 1990: 1) yang dimaksud dengan ‘model belajar mengajar’ adalah “kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang terorganisasikan secara sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, yang berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar”. Dengan demikian, model belajar-mengajar khususnya dapat diartikan sebagai satuan cara, yang berisi prosedur, langkah teknis yang harus dilakukan dalam mendekati sasaran proses dan hasil belajar hingga mencapai efektifitasnya, menurut kesesuaian dengan setting waktu, tempat dan subjek ajarnya.
2. Macam-macam Model Mengajar
a. Model Pemrosesan
Model-model yang berorientasi pada kemampuan pemrosesan informasi dari siswa dan cara memperbaiki kemampuannya dalam menguasai informasi, merujuk pada cara orang menangani stimulus dari lingkungannya, mengorganisasikan data, menginderai masalah, melahirkan konsep dan pemecahan masalah, dan menggunakan simbol verbal da non-verbal.
b.  Personal
Model-model yang termasuk ke dalam rumpun personal berorientasi pada pengembangan diri individu, model-model ini menekankan proses pembentukan individu dalam mengorganosasikan realitasnya yang unik. Fokus pengembangan diri berkesan menekankan pada pembinaan emosional antara individu dalam hubungan produktif dengan lingkungannya hingga diharapkan menghasilkan hubungan interpersonal yang lebih kaya dan kemampuan pemrosesan yang lebih efektif lagi.
c. Model Interaksi Sosial
Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun Interaksi Sosial, menekankan hubungan antara individu dengan masyarakat dan dengan individu lainnya. Fokus model ini terletak pada proses di mana dengan proses ini realitas dinegosiasi memberikan prioritas pada perbaikan kemampuan individu untuk berhubungan dengan yang lainnya, bergelut dengan proses demokratik dan bekerja secara produktif dalam masyarakat
d.      Model Behavioral
Model-model yang termasuk ke dalam rumpun behavioral berpijak pada landasan teoritis yang sama, yakni teori tingkah laku (Behavioral Theory). Dalam penerapannya, model ini banyak menggunakan istilah lain seperti teori belajar, teori belajar sosial, modifikasi tingkah laku, dan terapi tingkah laku. Ciri pokoknya menekankanpada usaha mengubah tingkah laku teramati ketimbang struktur psikologis yang mendasarinya dan tingkah laku yang tidak teramatinya. Model ini mendasarkan pada prinsip kontrol stimulus dan penguatan (Stimulus Control and Reinforcement). Lebih dari model lainnya model behavioral memiliki keterpakaian yang luas dan teruji keefektifannya pada aneka tujuan seperti pendidikan, pelatihan, tingkah laku interpersonal da pengobatan
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa model pembelajaran untuk mengatasi masalah pendidikan IPS.. Masing-masing pendekatan pada pandangan teoritis berkenaan dengan stressingnya, dalam praktisnya dapat terjadi saling berkait antara satu pendekatan dengan pendekatan lain secara bersamaan. Beberapa dari sejumlah pendekatan yang menjadi rujukan, secara parsial terliput dalam kerangka teknis model pilihan berikut, antara lain
1. Model Inkuiri
Model inkuiri adalah salah satu model pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir reflektif kritis, dan kreatif. Pengembangan strategi pembelajaran dengan model inkuiri dipandang sangat sesuai dengan karakteristik materil pendidikan Pengetahuan Sosial yang bertujuan mengembangkan tanggung jawab individu dan kemampuan berpartisipasi aktif baik sebagai anggota masyarakat dan warganegara.
2. Model Pembelajaran VCT
VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pancapaian pendidikan nilai. VCT berfungsi untuk: a) mengukur atau mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negatif untuk kemudian dibina kearah peningkatan atau pembetulannya; c) menanamkan suatu nilai kepada siswa melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik pribadinya.
3. Model Bermain Peta
Keterampilan menggunakan dan menafsirkan peta dan globe merupakan salah satu tujuan penting dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial. Peta dan globe memberikan manfaat, yaitu:
a.       siswa dapat memperoleh gambaran mengenai bentuk, besar, batas-batas suatu daerah
b.      memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai istilah-istilah geografi
c.       memahami peta dan globe. Dalam memahami peta dan globe diperlukan beberapa syarat yaitu arah, skala,lambang-lambang dan warna.
5. Model Role Playing
Role Playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam konteks pembelajaran Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan didalamnya.


6. Model Portofolio   
Sapriya (Winataputra, 2002: 1.16) menegaskan bahwa: “portofolio merupakan karya terpilih kelas atau siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif membuat kebijakan publik untuk membahas pemecahan terhadap suatu masalah kemasyarakatan”. Makna pembelajaran berbasis portofolio dalam pembelajaran Pengetahuan Sosial adalah memperkenalkan kepada peserta didik dan membelajarkan mereka.
C.    Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran IPS
Tujuan, materi pelajaran, kegiatan belajar, strategi pembelajaran (bahkan sampai pada evaluasi) harus diorganisasikan sedemikian rupa untuk menggalakkan pembelajaran yang efektif. Untuk itu perlu perencanaan dan pelaksanaannya. Setiap langkah yang akan dilakukan oleh guru mengenai apa yang akan diajarkan ditentukan oleh tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
Oleh sebab itu, perumusan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengelola pembelajran IPS. Tujuan yang akan dicapai selama proses belajar mengajar berlangsung, dan apakah tujuan itu dapat tercapai atau tidak setelah proses pembelajaran selesai, hendaknya ditulis dan dirumuskan lebih dahulu oleh guru dalam Satpel (satuan pelajaran). Satpel yang baik memuat rumusan tujuan-tujuan itu yang menuntun guru dan siswa kearah proses pembelajaran yang tampak jelas dan terarah.
Sehubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ini ada tiga tujuan yang harus diperhatikan:
a.       Tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksaan beberapa jam pelajaran atau TIK (Tujuan Instruksional Khusus).
b.      Tujuan jangka menengah, yaitu tujuan yang ingin dicapai selama pelaksanaan satu unit pelajaran.
c.       Tujuan jangka panjang, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam masa satu semester atau satu tahun ajaran.
Umumnya guru hanya memperhatikan tujuan jangka pendek saja, sedangkan kedua tujuan lain kurang mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Tujuan itu sebenarnya menjelaskan perubahan-perubahan yang dikehendaki dari siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Guru diminta untuk menuliskan dan merumuskan tujuan-tujuan itu secara jelas, lengkap, spesifik dan serealis mungkin.Sehingga guru benar-benar memikirkan perubahan apa yang diharapkan dari siswa dalam meningkatkan aspek kognitif (pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi) dan aspek afektif (mendengar, menjawab, menilai).
Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ini beberapa hal di bawah ini perlu mendapat perhatian.
a.       Materi pelajaran
b.      Metode,dinyatakan metode apa saja yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
c.       Alat, sumber belajar dan media perlu diketahui dan disiapkan.
d.      Pemanfaatan lingkungan sekolah.
e.       Pemanfaatan ruang kelas
f.       Pemanfaatan waktu
g.      Pemanfaatan perpustakan

                                                                           BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Kemudian salah satu strategi pembelajaran lainnya ialah dengan cara menggunakan nyanyian untuk mengingat nama-nama Negara dan lain sebagainya.

  
DAFTAR PUSTAKA

http://yantiekasaputri.blogspot.com/2015/10/strategi-pembelajaran-ips-mipendekatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar